Setiap bulan didalam islam pastilah memiliki makna tersendiri dan juga manfaat yang terkandung didalamnya. Seperti contoh yang dinuqil dari kitab Jawahirul Qalaid, karya Syeikh Muhammad Al-Fathani bahwa Ibnu Abbas R.A pernah mengatakan bahwa bulan Syaban terdapat banyak namanya. Hal ini diungkapkan oleh Rasulullah, salah satunya adalah dinamakan dengan nama "Lailatul Malaikah", yaitu malamnya malaikat. Alasan penyebutan nama ini karean bulan ini dipenuhi malamnya oleh banyak para malaikat. Syeikh Muhammad Al-Fatani pernah mengatakan menurut riwayat ibnu Abbas bahwa, malaikat berhari raya malamnya adalah terdapat dua malam, pertama malam nisfu syaban dan malam lailatul Qadar.
Inilah yang dimaksud, bahwa setiap bulan dan malamnya tentu memiliki keistimewaan tersendiri. Sepertimana Allah katakan didalam Al-Qur'an :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu. [at Taubah/9:36]
Jika diatas Allah mengkhususkan pada 4 bulan haram, yaitu Muharram, Dzul Qa'adah, Dzul Hijjah dan Rajab. Maka demikian juga pada bulan syaban dan bulan setelahnya yaitu Ramdhan. Lalu apakah kelebihan bulan Syaban dan Nifsu-nya. Berikut penjelasannya.
Pertatma :
"Awal Perubahan Kiblat Umat Islam"
Menurut Imam Nawawi, pada hari nisfu Sya'ban (hari ke lima belas) tahun kedua Hijriyah, telah berlaku pertukaran kiblat umat Islam yaitu dari Masjid Al-Aqsa ke Kab'bah di Masjid Al-Haram.
Kedua :
"Kemenangan Perang Badar"
Telah terjadi peperangan Bani Mustalik pada tahun kelima Hijrah. Kemenangan berpihak kepada Islam dan terjadinya perang Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.
Ketiga :
"Bulan diangkatnya catatan Amal Manusia"
Bulan Sya'ban merupakan bulan dimana amal-amal kita diangkat untuk dihadapkan kepada Tuhan. Hal ini berdasarkan hadits riwayat An Nasai dan Abu Dawud dan ditashih oleh Ibnu Huzaimah dari Usamah bin Zaid, katanya, "Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku tidak melihat tuan berpuasa dari satu bulan dari beberapa bulan seperti puasa tuan di Bulan Sya'ban."
Beliau menjawab,
"Itu adalah bulan yang dilupakan oleh manusia antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Sya'ban itu bulan amal-amal diangkat ke hadapan Tuhan semesta alam. Oleh karena itu, aku senang apabila amalku diangkat, sedangkan aku berpuasa."
Keempat :
"Pahala Besar Membaca Al-Qur'an"
Bulan Membaca Al-Qur'an. Diriwayarkan dari Anas ra, berkata,
"Adalah orang-orang muslim apabila masuk bulan Sya'ban, mereka membuka mushaf-mushaf Al Qur'an dan membacanya, mengeluarkan zakat dari harta mereka untuk memberi kekuatan kepada orang-orang yang lemah dan orang-orang miskin untuk melakukan puasa Ramadan."
Berkata Salamah bin Suhail,
"Telah dikatakan bahwa bulan Sya'ban itu merupakan bulannya para qurra' (pembaca Al Qur'an)."
Dan adalah Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan Sya'ban dia berkata,
"Inilah bulannya para qurra'."
Dari 'Amr bin Qais Al-Mula'i apabila masuk bulan Sya'ban dia menutup tokonya dan meluangkan waktu (khusus) untuk membaca Al-Qur'an."
Kelima :
"Bulan Sya'ban adalah bulannya Rasulullah SAW"
Hal ini berdasarkan sabda baliau yang berbunyi,
"Bulan Rajab itu adalah bulan Allah, bulan Sya'ban adalah bulanku dan bulan Ramadan adalah bulannya umatku."
Rasulullah SAW pada setiap setiap malam tanggal 15 Sya'ban selalu melakukan shalat malam dengan sangat lama, menunaikan kewajiban bersyukur kepada Allah SWT, sehingga Al-Hafidh Al-Baihaqi dalam kitab Musnadnya meriwayatkan hadits dari A'isyah ra katanya, "Rasulullah SAW pada suatu malam bangun, lalu melakukan shalat. Beliau memperlama sujud, sehingga aku mengira beliau telah wafat. Setelah aku melihat yang demikian itu, aku bangun sehingga menggerakkan ibu jari beliau, dan ibu jari beliau bergerak."
Keenam :
"Bulan Limpahan Doa Rasulullah SAW untuk Umatnya"
Pada setiap malam nisfu Sya'ban, Rasulullah SAW selalu mendoakan umatnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Dalam hal ini, Sayyidina Ali ra menceritakan sebagai berikut,
"Susungguhnya Rasulullah SAW keluar pada malam ini (malam nisfu sya'ban) ke Baqi' (kuburan dekat masjid Nabawi) dan aku mendapatkan beliau dalam keadaan memintaan ampun bagi orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dan para syuhada."
Banyak hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam kitab musnad beliau, Imam At-Tirmidzi At-Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Al Baihaqi dan An Nasai, yang menetapkan bahwa Rasulullah SAW adalah memuliakan malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak shalat, doa dan istighfar.
Jadi, bukanlah perbuatan bid'ah dan bukan pula perbuatan aneh jika malam nisfu Sya'ban dijadikan malam untuk banyak berzikir, berdoa dan istighfar dan melakukan shalat bagi kaum muslimin.
Delapan :
"Turunnya Allah ke Langit Bumi"
Bulan turunnya Allah SWT ke langit bumi.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah kamu sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku mengampuninya? Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki, sehingga Aku memberinya rezeki? Apakah tidak ada orang yang terkena bala, sehingga Aku dapat menyelamatkannya? Apakah tidak demikian, apakah tidak demikian, sehingga terbit fajar."
Ada banyak riwayat yang mengatakan bahwa pada bulan ini, khususnya nifsu Syaban bahwa Allah turun ke langit bumi untuk memberi rahmat kepada hamba-hamba-Nya yang beribadah dan beramal shaleh pada bulan syaban, beberapa riwayat ini banyak dibahaskan dalam kitab Jawahirul Qalaid. Sebahagian ulama menagatakan bahwa Allah turun kemuka bumi namun ada yang mengatakan Allah turun ke langit bumi. Semua pendapat ini tentunya hanya Allah saja yang mengetahuinya.
Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh syafaat (pertolongan). Menurut Al Ghazali, pada malam ke 13 di bulan Sya'ban, Allah SWT memberikan tiga syafaat kepada hamba-hambanya. Sedangkan pada malan ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.
Kesembilan :
"Karamah Allah atas para Wali Allah"
Dibulan karamah ini, banyak kelebihan yang Allah berikan kepada para hamba-hambanya. Salah satu dianatara karamah yang dirasakan dari wali Allah adalah Malik bin Dinar. Seperti yang dikisahkan didalam kitab Jawahirul Qalaid, bahwa saat sebelum wali Allah Malik bin Dinar taubat, beliau bergemilang dalam dunianya, termasuk kebiasaan beliau meminum khamar, terkadang beliau menyuruh dituangkan oleh anak perempuan beliau sendiri. Beliau melakukan ini untuk beberapa tahun, hingga disuatu hari anak perempuan malik bin dinar meninggal dunia, beliaupun merasa sangat bersedih atas apa yang telah beliau lakukan selama ini dan juga terhadap anaknya. Hingga disuatu malam beliau pun bermimpi bahwa dalam mimpi tersebut beliau berjumpa dengan ular yang sangat besar. Ular ini terus mengejar beliau hingga beliau berhenti disuatu tempat dan melihat ada seorang syeikh yang sangat putih wajahnya, lalu Malik meminta pertolongan kepada syeikh tersebut, "Saya tidak dapat menolong anda, saya adalah orang lemah manusia biasa, hanya Allah lah yang dapat membantu anda". sahut Syeikh tersebut.
Malik bin Dinar mendengar jawaban dari Syeikh tersebut tiba-tiba ular besar tesebut telah menganga mulutnya untuk memakan beliau, hingga beliaupun berlari kembali hingga terus sampai kepada suatu tempat yang terdapat sebuah gua yang bepintu. Lalu tiba-tiba pintu itu diizinkan Allah kepada malaikat untuk membukanya dan tiba-tiba pintu itu pun terbuka hingga malik pun masuk kedalamnya. Setelah didalamnya beliau melihat bahwa ular tersebut masih mengejar beliau hingga muncul-lah tangan seorang perempuan yang membantu beliau dan malik pun memegang erat tangan permpuan tersebut dan beliau terkejut ternyata tangan yang beliau pegang itu adalah tangan anak perempuannya sendiri yang beliau suruh untuk selalu menunagkan arak kepada beliau.
Sesampai diatas sebuah tempat maka ular itupun menghilang, malik pun bertanya kepada anaknya, "Wahai anakku apakah makna semua ini ?", anak malik pun menjawab : "Wahai ayahku, ular yang mengejar ayah itu maknanya adalah dosa ayah yang selam ini mengejar ayah yang ia siap memasukkan ayah kedalam neraka. Dan adapun makna seorang syekh yang ayah meminta bantu kepadanya adalah amal sholeh ayah yang bisa membantu ayah nanti didalam kuburan".
Saat anak perempuan malik menceritakan makna tersbut, maka malik bin Dinar pun terbangun dari tidurnya lalu meminta Ampun dan bertaubat kepada Allah. Hingga karena taubat dan ibadah beliau inilah Allah mengantarkan beliau kepada derajat yang tinggi, yaitu wali Allah SWT.
Inilah kelebihan 9 Kelebihan bulan Sya'ban dan Nifsu Syaban. Semoga kita selalu mendapat berkah dan rahmat Allah di bulan Syaban dan nifsu-nya.
Semua keterangan diatas, dinuqil dari beberapa kitab, diantaranya adalah :
Kitab Badaid Dzuhur Wa 'Awaidud Dhuhur
Kitab Durratun Nasihin
Kitab Jawahirul Qalaid
Kitab 'Uyunul Majalis
Thanks for reading & sharing Muslim Atjeh
0 komentar:
Post a Comment