Kita sering mendengar kata yajuj majuj, hampir setiap media telah memberi khabar kepada kita mengenai yajuj majuj. Tentunya dalam pandangan umum yang kita ketahui, bahwa mereka adalah sekelompok makhluk kejam dan bengis yang akan diturunkan oleh Allah nanti di hari kiamat. kemudian mereka akan membunuh dan membinasakan seluruh umat manusia, selain itu hal yang paling dasar kepengetahuan kita terhadap mereka adalah yajuj majuj merupakan tanda terpenting akan dekatnya masa kehancuran bumi ini. Inilah pandangan dasar yang kita ketahui mengenai riwayat mereka, namun tahukah anda, ada beberapa penjelasan lain mengenai mereka yang jarang kita ketahui, diantaranya adalah bagaimana bentuk mereka sesungguhnya, dari bahan apa mereka tercipta, siapa nenek moyang mereka, apa yang mereka lakukan sebelum datang kiamat, dan bagaimanakah gambaran saat mereka mati nanti, simak penjelasan dibawah :
NENEK MOYANG YAJUJ MAJUJ
Sebahagian para ulama berpendapat bahwa yajuj majuj berasal dari keturunan anak Nabi Nuh A.S. Mereka berdiam disuatu temat didaerah Roma yang tidak satupun manusia mengetahui keberadaan mereka melainkan Allah SWT. Mereka tidak akan mati melainkan persetiap kelompok mereka berjumlah 1000 yajuj majuj, jika sudah sampai kepada jumlah tersebut barulah mereka mati.
Yajuj Majuj berasal dari keturunan Nabi Nuh A.S. Para ulama mengatakan bahwa Nabi Nuh memiliki 3 orang anak, pertama bernama “sam”, kedua “Ham”, dan ketiga adalah “Yafis”. Masing-masing dari ketiga anak Nabi Nuh A.S tersebut memiliki keturunan masing-masing. Adapun “Sam” adalah nenek moyang dari bangsa arab, orang-orang ‘ajam dan roma. Keturunan “Ham” adalah nenek moyang dari Habasyah, kemudian untuk “Yafis” adalah nenek moyang dari yajuj majuj.
Sebahagian ulama berpendapat bahwa anak Nabi Nuh tidaklah 3 orang, namun dua orang. Pertama adalah “Ham” yang kala itu menjadi Raja di negeri Mesir, kemudian “yafis”, yang juga menjadi seorang raja di negri Hindustan. Adapun Yafis, ia memiliki keturunan yang bernama ‘Aj, kemudian ia memiliki anak bernama‘Uj, Dari keturunan ‘Uj maka lahirlah cucu Nabi Nuh A.S, bernama ‘Anuq, ia adalah salah satu keturunan Nabi Nuh A.S yang menurut riawayat pernah diperintahkan oleh Nabi Nuh A.S untuk mencari kayu-kayu papan pelapis kapal beliau. Didalam kitab tersebut dijelaskan bahwa ‘Anuq memiliki tubuh yang sangat besar, para ulama menyebutkan bahwa tubuh ‘Anuq sangatlah besar dan tinggi, sehingga kedalam laut hanya pada kakinya.
KELAHIRAN YAJUJ MAJUJ
Didalam kitab tersebut dijelaskan bahwa saat ‘Anuq menjadi penguasa dibeberapa wilayah, ada sebuah negeri yang didalamnya telah berdiri sebuah kerajaan, pada negeri tersebut terdapat seorang raja dan para wazirnya. Disaat ‘Anuq mendatangi kerajaan tersebut, semua rakyat dan raja bertunduk dibawah kekuatan ‘Anuq, saat itu ia meminta kepada raja untuk mencarikan seorang perempuan untuk dinikahkan. Karena raja dan wazir tunduk dibawahnya maka ia meminta tempo kepada ‘Anuq untuk meminta waktu selama 12 tahun mencarikan istri yang sesuai dengan tubuh ‘anuq, ketika itu ‘anuq menyetujuinya. Setelah 12 tahun kemudian, karena pihak raja dan wazir tidak mendapatkan manusia yang sesuai dengan ‘anuq maka mereka membuat jalan keluar lain, yaitu memahat gunung besar yang yang diukir seperti perempuan tertidur, kemudian mereka mengisikan gunung tersebut dengan daging-daging hewan yang dipotong.
Setelah rancangan ini selesai, maka pihak raja dan wazir memberi tahu kepada ‘anuq bahwa perempuan yang mereka carikan selama ini telah ada, lalu raja menunjukkan kepada ‘anuq ke arah gunung yang telah mereka serupakan dengan bentuk perempuan tersebut. Ketika ‘anuq melihat gunung tersebut maka iapun menyetubuhinya, sehingga saat mani ‘anuq keluar dan memasuki gunung tersebut ‘anuq pun pergi, maka mani yang ia tinggali didalam gunung tersebut bercampur dengan daging-daging hewan didalamnya sehingga menjadi ulat, para ulama menyebutkan bahwa ulat-ulat inilah Yajuj Majuj.
APA AKTIFITAS YAJUJ MAJUJ SAAT INI ?
Seperti yang dibahaskan diatas, bahwa yajuj majuj telah hidup dari masa kaum Nuh A.S hingga sampai hari kiamat terjadi. Yang menjadi pertanyaan kita adalah apa aktifitas yang mereka lakukan saat ini?
Didalam kitab Kafsul Ghaibiyah hal. 61 dijelaskan, bahwa yajuj majuj tinggal dalam sebuah gua yang tertutupi cahaya, disana mereka hidup dalam keadaan gelap tanpa ada sedikitpun cahaya matahari masuk ketempat mereka. Menurut riwayat dijelaskan, bahwa tempat tinggal yajuj majuj saat ini merupakan kurungan yang pernah dibuat oleh Raja Iskandar Dzul Qarnain. Beliau membuat kurungan ini dengan tujuan mematikan gerak-gerik mereka agar tidak keluar untuk membuat kekejaman terhadap seluruh manusia.
Dari ribuan tahun mereka hidup, yaitu dari masa ‘Anuq hingga kiamat nanti, yang mereka lakukan didalamnya adalah mengaruk-ngaruk lapisan dinding gunung tempat tinggal mereka. Menurut riwayat Rasulullah SAW menceritakan bahwa dinding gunung tempat mereka tinggal terbuat dari lapisan besi. Setiap harinya mereka mengaruk-ngaruk lapisan gunung besi tersebut hingga kiamat nanti. Setiap pengerokan yang mereka lakukan maka setiap itu jua lapisan gunung yang mereka keroki menjadi berlubang namun disaat yang bersamaan itu juga Allah SWT menutupnya kembali. Hal ini dilakukan mereka setiap hari hingga kiamat nanti sampai dimana saat kiamat telah tiba lapisan gua itu menjadi lebih besar lubangnya dan cahaya matahari masuk kedalamnya dan saat itulah Allah mengizinkan mereka untuk keluar lalu menyebar keseluruh dunia untuk menemui segala makhluk selain mereka untuk dibunuh, disiksa, dan dimakan, termasuk didalamnya adalah kita, kaum manusia.
Syeikh Zainul Abidin Al-Fatani menerangkan bahwa saat yajuj majuj di izinkan keluar nanti maka saat itu mereka mengeluarkan panahnya lalu ditembakan ke arah langit hingga anak panah mereka mengenai manusia dan hewan lainnya bahkan panah yang ditancapkan ini juga mengenai diri mereka.
BENTUK FISIK TUBUH YAJUJ MAJUJ
Mengenai ciri-ciri bentuk tubuh mereka, para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa mereka memiliki 4 mata, dua mata terletak pada dada mereka dan dua yang lainnya ada pada kepala mereka, selain itu diantara mereka ada yang memiliki dua kepala. Dari riwayat pendapat ulama lain meriwayatkan bahwa bentuk fisik mereka memiliki satu kaki yang dengan kaki ini mereka dapat melompat dengan jarak yang sangat tinggi dan jauh. Selain itu menurut riwayat lain mengatakan bahwa mereka memiliki bulu seperti bulu binatang, ada yang mengatakan bahwa mereka hidup bertegantungan pada darah dan bangkai binatang yang mati termasuk bangkai dan darah manusia.
JENIS YAJUJ MAJUJ
Didalam kitab Khazin dijelaskan, bahwa yajuj majuj memiliki beberapa jenis tubuh yang berbeda, jenis dan bentuk mereka ini terbagi menjadi 3 bentuk :
1. Seperti Pohon Al-Aruz, yaitu sebuah pohon yang ada di Syam. Artinya fisik dan bentuk yajuj majuj ada yang sama dengan Pohon tersebut. Adapun Tinggi dari pohon ini adalah sekitar 120 Hasta. Satu hasta sama dengan 45 cm, jika hitungannya 120 hasta maka ukuran tersebut dikali dengan 45 cm, yaitu : 3000 cm atau 30 meter. Golongan pertama ini memiliki pantangan tersendiri, mereka tidak boleh mendekati gunung dan tidak boleh berkontraksi dengan besi. Tidak ada yang mengetahui mengapa golongan yajuj majuj ini tidak diperbolehkan mendekati dua tempat tersebut.
2. Bentuk fisik kedua yajuj majuj diciptakan dengan memiliki dua telinga yang sangat besar, kedua telinga ini menurut riwayat lebih besar dari tubuh mereka sendiri. Satu telinga digunakan untuk alas tidur mereka dan yang satunya lagi digunakan untuk selimut.
3. Adapun golongan ketiga, tubuh mereka sama tingginya namun berbeda lebar tubuhnya. Golongan ini menurut catatan yang dituliskan didalam kitab tersebut memiliki tingkah laku aneh dari dua golongan yajuj majuj diatas, golongan ini selain memakan segala bangkai binatang yang mati mereka juga suka memakan sesama jenis. Ciri-ciri mereka ini memiliki wajah yang berasal dari negri syam dan betis mereka dari negri khurasa, selain itu mereka juga sering meminum air di daerah sungai Buhairah Tibriyah atau dikenal dengan sungai Tiberias, sebuah danau yang terletak di wilayah Palestina dan Suriah.
KISAH DZUL QARNAIN MENGURUNG YAJUJ MAJUJ
Para ulama berbeda pendapat menganai status siapakah Dzul Qarnain, ada yang mengatakan bahwa beliau adalah seorang nabi, namun pada pendapat lain mengatakan bahwa Dzul Qarnain bukanlah Nabi melainkan hanya seorang raja yang adil. Nama Dzul Qarnain tidak hanya dikenal didalam islam, bangsa dan agama lain, seperti yahudi juga menulis nama beliau dalam kitab asli mereka, bahkan sebelum datangnya Al-Qur’an nama beliau sudah ada. Sebagaimana yang tertera didalam surat Al-Kahfi : 83). Ada yang mengatakan ia adalah seorang raja dari Yaman, ada yang berpendapat beliau berasal dari Iran dan juga para ulama lain mengatakan beliau dari Iskandaria, Mesir.
Awal kurungan terhadap yajuj majuj ini pada dasarnya adalah perintah dari Allah SWT kepada beliau. Saat dimana perintah turun maka saat itulah jua beliau berangkat untuk menjalankan perintah rabbul alamin dan mencari keberadaan mereka. Di pertengahan jalan Dzul Qarnain berjumpa dengan beberapa orang shaleh, beliau menanyakan keberadaan yajuj majuj. Kebetulan para shalihun ini mengetahui keberadaan mereka. Singkatnya, orang-orang dari para shalihun inilah informasi mengenai yajuj majuj didapatkan, mereka memberi tahu kepada Dzul Qarnain bahwa sesungguhnya terdapat didalam sebuah gunung dekat dengan tmpat tinggal mereka telah hidup sekelompok makhluk yang tidak pernah mereka lihat, makhluk ini sangat aneh, bentuk dan fisik mereka sangatlah berbeda dari rupa-rupa binatang ataupun manusia.
Para shalihun ini memberi tahu kepada Dzul Qarnain bahwa makhluk aneh ini terkadang keluar untuk mencari makanan berupa binatang melata, seperti ular dan kalajengking bahkan pun manusia yang sudah mati. Kemudian pada saat musim dingin tiba mereka mencari rerumputan dan buah-buahan yang basah.
Karena para Shalihin tersebut merasa ketakutan datangnya ancaman dari gangguan mereka yang suaktu-waktu akan terjadi, maka orang-orang shaleh inipun meminta tolong kepada Dzul Qarnain untuk mengurung mereka.
Singkatnya, maka Dzul Qarnain berangkat ke arah gunung yang dituju. Menurut riwayat tempat tinggal mereka berada pada dua buah gunung yang saling berhimpit. Tempat tinggal mereka sangatlah luas didalamnya. Syeikh Zainal Abidin Al-Fathani menulis didalam kitabnya Kasful Ghaibiyah hal. 64, bahwa luas kediaman yajuj majuj didalam gunung tersebut berukuran sekitar 100 farsakh. Adapun satu farsakh sama dengan ukuran 5.541 m. Jadi jika dijumlahkan dengan 100 farsakh maka hasilnya adalah 554.100 m atau 554.1 km, inilah luas kediaman mereka. Jumlah mereka sangatlah banyak dan mereka juga memiliki bentuk tubuh dan jenisnya masing-masing, seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
Saat Dzul Qarnain tiba pada kediaman yajuj majuj, maka beliau menyuruh bala tentaranya untuk menyiapkan beberapa buah batu, besi dan tembaga. Setelah itu beliau berjalan menuju pintu mereka, saat itu beliau melihat bentuk yajuj majuj yang sangat aneh, diantara mereka ada yang berkuku panjang dan bertaring seperti binatang buas, sebahagian diantara mereka ada yang memiliki dua telinga yang sangat besar. Tatkala itu maka Dzul Qarnain mengerok pintu penghalang mereka dengan menggunakan bahan seperti kayu, besi, tembaga, api dan batu. Adapun tebal pintu yang dibuat oleh Dzul Qarnain adalah 50 hasta atau 22.5 meter sedangkan tinggi pintu tersebut adalah 200 hasta atau sama dengan 90 meter.
Saat beliau telah menyelesaikan tugas ini maka beliau berkata :
“Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar". (Al-Kahfi : 98).
SAAT KIAMAT TIBA, APA YANG AKAN MEREKA LAKUKAN ?
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa saat nanti yajuj majuj keluar dihari kiamat, maka semua mereka akan pergi menuju ke sungai tiberias yang saat ini berada dekat dengan palestina lalu mereka meminmunya hingga habis kering. Karena sungai ini tidak memiliki banyak air maka mereka pergi ke setiap laut yang ada dibumi, saat itu mereka berpencar ke segala penjuru bumi untuk mecari makanan. Adapun segala binatang yang hidup, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan segala isi yang ada di bumi dan dilautan akan raib dimakan oleh mereka. Maka manusia yang hidup dimasa itu jua akan menjadi santapan makanan mereka, pada masa ini bumi menjadi kosong, kering tanpa ada sedikitpun yang tersisa.
BAGAIMANAKAH GAMBARAN SAAT MEREKA MATI ?
Yajuj majuj tidak lama di bumi, setelah bumi saat itu mengering dan kosong dari segala isinya, maka Allah mematikan mereka, saat itu Allah menyuruh makhluknya ulat untuk membunuh mereka. Ibnu Abbas mengatakan, ulat-ulat ini membunuh yajuj majuj dengan cara dimasuki pada setiap telinga mereka hingga mereka mati dan menjadi bangkai-bangkai yang membusuk di segala pelosok bumi, saat itu bumi akan tercium bau bangkai yang sangat menyengat. Lalu Allah menyuruh langit untuk menurunkan hujan ke bumi selama 40 hari 40 malam dan Allah memerintahkan air hujan tersebut untuk membawa mereka ke arah laut. Wahab bin Muhabbih mengatakan bahwa laut pada saat itu akan terisi darah dan bangkai-bangkai mereka bahkanpun di atas dataran bumi lainnya.
SAAT YAJUJ MAJUJ KELUAR, DIMANA KITA ?
Dalam sebuah riwayat mengatakan yang terdapat didalam kitab Kasful Ghaibiyah, bahwa kala yajuj majuj telah keluar dari gua kurungan mereka maka manusia pada saat itu berdiam diri didalam gua, ada yang menetap di kota bahkan banyak yang berkumpul didalam kota Baitul Maqdis bersama dengan Nabi Isa A.S. Namun diantara seluruh manusia yang hidup hanya didalam kota Baitul Maqdis sajalah yang tidak dibinasakan oleh yajuj majuj, selebihnya semua manusia telah mati.
Saat kondisi yajuj majuj mengepung Baitul Maqdis, maka kemudian Nabi Isa A.S berdoa kepada Allah untuk hancurkan mereka, saat itulah yajuj majuj dimatikan oleh-Nya dan dimusnahkan hingga menjadi bangkai yang membusuk sepertimana pada penjalasan sebelumnya.
Inilah penjelasan singkat mengenai yajuj majuj yang kami ambilkan dari kitab Kasful Ghaibiyah. Mudah-mudahan kita diselamatkan oleh Allah SWT dari bencana yang terjadi pada hari kiamat nanti. Semoga artikel ini bermanfaat.
Thanks for reading & sharing Muslim Atjeh
0 komentar:
Post a Comment