Sepertimana yang telah kita ketahui, Nabi Khidir merupakan seorang nabi yang memiliki banyak kelebihan yang dianugrahkan oleh Allah kepadanya. Salah satunya adalah beliau dapat mengetahui apa yang terjadi masa akan datang.
Beliau banyak dikenang oleh kaum
muslimin dalam sejarah sebagai hamba Allah yang selalu memberi informasi
penting akan masa depan. Setiap ramalan beliau akan memberi arti dan makna yang
terkadung didalamnya, baik berita benar atau bala yang akan terjadi. Hal ini
dapat kita temukan dari beberapa bukti dalam Al-Qur’an dan Riwayat Rasulullah
SAW saat beliau meramalkan beberapa hal kepada Nabi Musa A.S
Namun tahukah anda bahwa sesungguhnya
Nabi khidir pernah datang berulang kali ke Indonesia, salah satunya Aceh ?
Kedatangan dan ramalan Nabi Khidir
ini didapatkan dari salah satu manuskrip lama aceh, yang terdapat dari sebuah
kitab bernama Badiyatul Badiyah.
Menurut riwayat yang dijelaskan
didalam kitab tersebut, bahwa Nabi Khidir pernah menemui beberapa orang
berpengaru di aceh, salah satunya adalah Sultan Iskandar Muda dan seorang ulama
yang hidup pada masa 4 ratu aceh yaitu Syeikh Abdur Rauf As-Sinkili / Syeikh
Kuala. Masing-masing diantara keduanya selisih berbeda masa, Raja iskandar muda
tahun 1607 sedangkan syeikh kuala 1615 M.
Raja Iskandar Muda merupakan seorang
raja terkenal, para ahli sejarawan menyebutkan menyebutkan bahwa kala dimana
Iskandar Muda memimpin, aceh berada pada urutan ke-4 sebagai kerajaan terkuat
didunia. Hal ini dapat dilihat dari riwayat yang berasal dari penjelasajh
muslim dunia, Imam Ibnu Batutah dalam bukunya Ar-Rihlah.
Sedangkan Syeikh Abdur Rauf
As-Singkili atau Syeikh Kuala dikenal sebagai ulama terkemuka yang pernah hidup
setelah masa Iskandar Muda, yaitu masa 4 ratu kerajaan Aceh. Menurut sejarawan
beliau adalah seorang ulama terkenal dimasanya, banyak karya dan kemajuan
pendidikan agama islam kala itu berkembang dibawah dakwahnya.
Itulah mengapa Nabi Khidir
mengunjungi kedua hamba Allah ini disebabkan karena mereka adalah orang yang
sangat berpengaruh bagi perkembangan islam di aceh.
Lalu apa yang pernah disampaikan oleh
nabi Khidir kepada mereka tentang aceh, berikut 7 ramalan Nabi Khidir atas Aceh
Darussalam.
Pertama : ACEH DI
TIMPA BENACANA
Dinaqal dari Syeikh Abdur Rauf
As-Singkili, bahwa :
“Bahwa lebih kurang dalam tahun 1260 H,
Nanggroe Aceh akan di timpa bala bencana”.
Sejak nabi khidir memberi tahu berita
ramalannya kepada Iskandar Muda pada tahun 1607 dan Syeikh Kuala pada tahun
1615 M, Nabi Khidir memberi tahu bahwa Aceh ditahun 1260 H atau pada
tahun 1844 Masehi akan ditimpa bencana. Selisih 200 –an tahun setelah berita
ini diberikan Nabi Khidir meramalkan bahwa negeri emas ini akan datang bala
bencana. Bencana disini dimaksudkan bahwa aceh mengalami kemiskinan, politik
melemah dan ekonomi yang rusak. Hal ini dikarenakan aceh saat itu dikuasai oleh
sultan-sultan yang telah haus akan harta benda dan hasil bumi. Selain itu
antara tahun 1844 hingga 1874 masehi dimana belanda menyerang aceh pertama
kali, para raja yang mejabat kerajaan bukan lagi dari aceh, akan tetapi dari
bangsa luar. Seperti Raja Habib Abdurrahman yang berasal dari Arab dan Raja
Tibang yang berasal dari India. Dalam sejarah menyebutkan bahwa kedua raja ini
saling berseteru hingga diantara keduanya saling mengancam untuk turun dari
tahta kerajaan antara keduanya. Karena inilah belanda yang pada awalnya
merupakan salah satu negera yang bekerja sama dengan aceh akan sumber daya
alamnya namun, melihat kesempatan luang ini belanda yang haus sumber daya alam
aceh mulai menyusun kekuatannya untuk menguasai negeri serambi mekkah tersebut.
Kedua : ACEH DIKUASI OLEH NEGARA BARAT
“Bahwa dalam tahun 1320 H, Aceh akan
dikalahkan oleh kerajaan BA yang datang ia dari pihak barat.”
Jika ditelusuri makna kata BA disini
adalah huruf arab yaitu “ب“ jika ditulis kedalam bahasa arab jawi maka
negara dari barat yang dimaksudkan oleh nabi khidir adalah بلندا
yaitu “Belanda”.
Secara historis, ramalan ini terbukti
benar bahwa pada tahun 1320 H jika dihitungkan kedalam tahun Masehi maka tahun
tersebut jatuh pada tahun 1902 M dimana tahun ini perjuangan aceh dapat
dikalahkan oleh belanda. 3 tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 1988 pahlawan tgk
umar, sekaligus suami kedua dari cut nyak din gugur tertembak oleh pasukan
belanda di wilayah maulaboh karena peristiwa tersebut maka pasukan kuat Cut
Nyak Dien mulai melemah hingga beliau dapat dilumpuhkan belanda setelah
bertahun-tahun lamanya. Bagi belanda
pahlawan seperti Tgk. Umar dan Cut Nyak Dien adalah pahlawan terkuat dan
tersulit untuk diruntuhkan. Inilah sebabnya belanda menyebut aceh sebagai “Aceh
Pungo”, Aceh Gila. Gelaran ini pernah dijadikan sebuah judul oleh penulis
sejarah aceh, bernama Taufik Al-Mubarak dalam bukunya.
Selain itu, pahlawan kuat aceh
lainnya, seperti Pang Laot Ali, Raja Keumala dan lainnya berada dibawah
belanda. Namun semua tokoh ini tetap bergejolak secara diam-diam hingga Aceh
bergabung dengan indonesia.
Ketiga : BELANDA MENYINGKIR DARI ACEH
“Bahwa beberapa lama kemudian (lebih
kurang) 45 musim kerajaan BA dikalahkan oleh kerjaan JIM yang datang ia dari
Matahari terbit.”
Setelah belanda dapat menduduki
hampir seluruh aceh, kekuasaan belanda ditanah air tidak lama. Karena datang
serangan dari negri yang menurut ramalan Nabi Khidir adalah sebuah kerajaan
dari bangsa yang datang dari matahari terbit. Sepertimana diatas, Nabi Khidir
menyebut negri ini dengan nama negri yang diawali huruf "ج"
. jika ditulis dalam bahasa arab jawi kata Jim adalah "جفڠ" atau “jepang”.
Seperti yang diketahui, sejarah
mencatat bahwa Indonesia mengalami penjajahan atas jepang setelah belanda. Maka
aceh juga demikian setelah hampir 2 abad dibuat kacau oleh portugis dan belanda
maka jepang masuk aceh dengan misi bantuan.
Sejarah mencatat (T. Ibrahim Alfian,
dkk, 1982:9-10) bahwa Jepang mendarat di Aceh pada tanggal 12 Maret 1942.
Pendaratan Jepang dilakukan pada tiga tempat yang berbeda, yaitu di Krueng
Raya, Sabang, dan Peureulak. Jepang mendarat ke Aceh tanpa rintangan apa pun.
Baik dari Pemerintah Belanda maupun dari rakyat Aceh sendiri, malah sebaliknya
rakyat Aceh pada kala itu menyambut baik kedatangan Jepang dengan perasaan
senang dan turut membantu mereka.
Namun dibalik misi pertolongan untuk
aceh terhadap belanda ternyata jepang juga menyimpan niat untuk menguasai aceh.
Hal ini tentunya karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena aceh memiliki
banyak sumber daya alam dan harta benda. Dan jepang saat itu baru mengetahui
bahwa inilah sebab mengapa belanda sejak dahulu telah mulai menguasai negri
aceh darussalam. Dengan kondisi semacam ini bahwa misi jepang ingin melancarkan
penjajahan Rakyatpun bangun dan melawan penjajahan mereka hingga pada tahun
1945 saat kemerdekaan indonesia.
Kekalahan jepang ini diterangkan juga
oleh Nabi Khidir sebegai berikut :
“Bahwa lebih kurang empat musim
menguasai Aceh oleh kerajaan JIM tiba-tiba ia keluar dengan sekelip mata karena
ia dikalahkan oleh Peuraja Ayam, Peuraja Gajah, Peuraja Cagee, Peuraja Singa
dan Peuraja sebagainya.”
Beberapa peraja hewan seperti ayam,
Gajah Beruang (cagee), singa dan sebagainya adalah maksud pada beberapa lapisan
masyarakat yang tergabung dalam sebuah perjuangan, baik dari organisasi,
persatuan, ataupun bangsa. Dalam beberapa naskah aceh, ayam disimbolkan lambang
kekuatan dan keberanian. Gajah adalah lambang keagungan, beruang adalah lambang
kesetiaan dan kebesaran, sedangkan singa adalah lambang kekuatan, keberanian
dan keganasan.
Adapun kata “ia keluar dengan sekelip
mata”, oleh Nabi Khidir adalah bermakna jepang akan keluar dari aceh dan
indonesia kala itu dengan cepat tidak seperti belanda.
Sejarah membuktikan bahwa kependudukan
belanda dan jepang atas aceh tidaklah sama. Jika Belanda menjajah aceh selama
hampir 2 setengah abad maka jepang hanya 3.5 tahun, yaitu pada tahun 1945.
Namun maksud yang tepat dari makna “ia keluar dengan sekelip mata”, adalah
terjadinya peristiwa kelam dan menyakitkan atas jepang, yaitu hancurnya dua
kota besar, Nagasaki dan Hiroshima oleh amerika dan britania raya. Atas
peristiwa inilah jepang mengangkat kaki dari aceh dan indonesia dengan cepat.
Keempat : BERKUASANYA OLEH SATU NEGERI
“Setelah kerajaan Jim keluar maka
Nanggroe Aceh dan negeri dibawah angin lainya atas usaha isi negeri itu akan
berdiri satu kerajaan yang menaklukkan Nanggroe Aceh dan negeri dibawah angin
lainya, bernama kerajaan itu berawal dengan huruf Alif.”
Nabi Khidir memberi tahu kepada
Syeikh Kuala dan Iskandar Muda, bahwa setelah jepang mengangkat kaki dari aceh
maka ada suatu negri yang berkuasa setelahnya. Didalam ramalan beliau diatas
terdapat indikasi kata unik, yaitu “Segala kerajaan dibawah angin bersatu
pada satu kerajaan, yaitu kerajaan yang diawali huruf Alif”.
Negeri yang diawali huruf “alif”
dalam huruf hijaiyyah adalah ا,
jika ditulis dalam bahasa arab jawi dan huruf arab, maka huruf ini menunjukkan
pada sebuah negri yang memiliki nama huruf “i” yaitu "اندونسيا" atau “Indonesia”. Inilah yang dimaksud oleh
nabi khidir dalam ramalannya. Bahwa setelah jepang mengangkat kaki dari aceh
dan setiap negri dibawah angin, yaitu beberapa wilayah seperti pulau sumatra,
jawa dan setelahnya maka kerajaan-kerajaan ini bersatu dibawah kerajaan atau
bangsa yang satu, kerajaan ini dimaksdudkan adalah Indonesia.
Kelima : AKAN HADIRNYA HURU-HARA DAN
BENCANA
“Kerajaan itu akan berdiri sampai
kuat, tetapi negeri itu penuh dengan huru-hara dan banyak pertumpahan darah.
Rakyat banyak melakukan kemudlaratan dan kehidupan mereka susah, perdagangan
mahal, pakaian dan makanan mahal, yang pandai tutup mulut, orang besar banyak
dusta, semua rakyat berpaling muka dari pembesar pembesar itu, perampasan
terjadi disetiap simpang, tidak bersenjata dan banyak orang dimasa itu sangat
suka merah dan kuning dengan menanti yang tidak mengaku ALLAH dan bermusuh
dengan agama yang ada dibumi.”
Indonesia menurut Nabi Khidir akan
berdiri dengan kuat, yaitu berdirinya sebuah negara yang telah disokong oleh
kerajaan-kerajaan kecil lainnya, yaitu wilayah-wilayah seperti aceh, maluku,
riau, banten, jawa semuanya dibawah persatuan dalam satu negeri dan bangsa,
yaitu Negara (kerajaan) Republik Indonesia.
Hal ini terbukti, bahwa saat jepang
menghindar dari Indonesia dan meninggalkan Indonesia, maka tepat pada tanggal
17 Agustus 1945 dibawah komando Soekarno dan Hatta, atas persetujuan perwakilan
seluruh wilayah maka indonesia terbentuk melalui tanda resmi proklamasi
soekarno untuk indonesia bersatu. Dan hal-hal yang bersifat negara, baik
ekonomi, politik, kemanan, kemiliteran, dan sebagainya diataur oleh pihak-pihak
para pejabat negara untuk membangun indonesia lebih besar dikarenakan baru
terbangun. Selain itu segala hubungan yang terjalin dengan luar yang dapat
membantu negara harus dilakukan.
Namun seiring berjalannya waktu,
ketika negara ini baru dibangun dan didirikan maka huru hara dan benaca pun mulai
bermunculan.
Seperti yang dikatakan oleh Nabi
Khidir “Banyak orang dimasa itu sangat suka merah dan kuning”. Jika
dilihat dari ilmu chromotherapy memberi makna bahwa merah berarti
cenderung mudah menghakimi orang lain. Berarti banyak diantara mereka yang
hidup didalam negeri itu akan mudah selalu menghakimi orang lain, baik
saudaranya, keluarga bahkan dibeberapa pihak tanpa sebab, musabab, ataupun
bukti yang ada. Sedangkan makna kuning lebih mengarah kepada orang-orang
penyuka kepada melalaikan tanggung jawab dan sulit bekerja dengan orang lain.
Ini terbukti bahwa apa yang dikatakan oleh Nabi Khidir kerajaan berhurufkan
alif tersebut akan terdapat manusia yang selalu melalaikan tanggung jawab akan
suatu pekerjaan. Sehingga dengan apa yang dilakukannya negara dan rakyat
mengalami bencana dan huru hara yang besar. Dan bahkan lebih dari itu, bahwa
ramalan nabi khidir menyebutkan didalam negara itu juga akan ada segolongan
manusia yang tidak lagi mengaku Allah dan bermusuhan terhadap agama-agama
dibumi, manusia ini lebih tepatnya disebut Atheisme, yaitu sebuah golongan yang
tidak mempercayai tuhan, mereka beranggapan bahwa agama dan tuhan adalah tidak
ada dan tidak sesuai dengan akal.
Semua keadaan ini telah ada dinegara
kita, Sama seperti yang telah dikatakan oleh Nabi Khidir diatas.
“Kerajaan itu akan berdiri sampai
kuat, tetapi negeri itu penuh dengan huru-hara dan banyak pertumpahan darah.
Rakyat banyak melakukan kemudlaratan dan kehidupan mereka susah, perdagangan
mahal, pakaian dan makanan mahal, yang pandai tutup mulut, orang besar banyak
dusta, semua rakyat berpaling muka dari pembesar pembesar itu, perampasan
terjadi disetiap simpang, tidak bersenjata dan banyak orang dimasa itu sangat
suka merah dan kuning dengan menanti yang tidak mengaku ALLAH dan bermusuh
dengan agama yang ada dibumi.”
Kelima : HURU-HARA SEMAKIN BESAR
“Bahwa waktu itu ummat Islam banyak
tersesat karena kurang Ilmu, kurang Amal, lemah Iman dan banyak Dosa. Ketika
itu banyak ummat Islam meninggalkan mazhab yang empat dan membuat mazhab kelima
dan itulah tanda huru hara serta kutuk dan bala.”
Seperti yang dikatakan oleh Nabi
Khidir diatas, bahwa didalam negeri tersebut bencana akan tumbuh semakin besar.
Selain bencana berupa pembunuhan, kemiskinan, kemaksiatan yang telah hadir maka
didalamnya juga hadir aliran baru dalam agama. Maksudnya adalah didalam negara
tersebut akan hadir banyak orang-orang yang tersesat dalam agama islam hal ini karena
golongan tersebut tidak memiliki ilmu pengetahuan agama yang kuat, terkadang amal
mereka kuat tapi tidak didari ilmu agama. Selain itu banyak juga didalamnya
orang-orang islam yang kurang imannya sehingga segala perbuatan dosa akan mudah
dianggap biasa. Manusia semacam ini disebut oleh Nabi Khidir sebagai manusia
yang mengaku dirinya paling pintar, sehingga ia berani membuat mazhab sendiri
dan meninggalkan mazhab yang empat.
Kita telah sama-sama mengetahui siapa
para kelompok-kelompok ini, merekalah yang selalu mengatakan bahwa hukum islam
tidak pada mazhab namun hanya pada Al-Qur’an dan Hadist. Jika didalam Al-Qur’an
dan Hadist tidak disebutkan maka segala hukum islam tidaklah ada. Mereka juga
menyalahkan para mazhab dan ulama ahli hukum islam, bahwa mereka bukanlah nabi
jadi tidak sah diikutkan. Selain itu golongan ini juga berani menyebutkan
dirinya paling benar sedangkan orang lain adalah salah. Bagi mereka umat muslim
yang tidak sepaham dengan mereka adalah umat kolot dan pelaku bid’ah yang
sebesar-besarnya. Golongan ini jugalah yang sering menyebut hukum-hukum baru
yang dikeluarkan oleh mufti para imam mazhab adalah bid’ah. Karena semua itu
tidak ada dimasa Nabi Muhammad SAW.
Kondisi semacam ini telah diramal Nabi
Khidir saat beliau berjumpa dengan Syeikh Abdur Rauf As-Singkili dan Raja
Iskandar Muda. Inilah negeri yang menurut beliau akan mengalami huru-hara yang
sangat besar.
Keenam : KONDISI MANUSIA MULAI TERPURUK
“Manusia pada waktu itu banyak
membuang adat-istiadat sendiri dan memakai adat-istiadat orang lain. Pada masa
itulah manusia banyak meninggalkan syariat Nabi Muhammad Saw, dan mengkafirkan
'Itiqad Ahlul Sunnah Waljama'ah. Pada waktulah orang Negeri banyak mengikut
huruf enam dan ada juga yang suka kepada huruf bergaris Fa, Kaf, Jim atau sama
dengan Kaf, Mim, Jim, Nun dan Sin. Mereka itu tidak mengakui adanya Tuhan
Rabbal 'alamin.”
Nabi mengatakan : “Manusia pada
waktu itu banyak membuang adat-istiadat sendiri dan memakai adat-istiadat orang
lain.” Artinya dalam negeri tersebut menurut Ramalan Nabi Khidir bahwa
mereka akan melakukan adat kebiasaan dari bangsa luar. Kita tahu bahwa hari ini
dinegeri tercinta kita banyak generasi muda dan masyarakat secara umum telah
mengikuti kebiasaan keji dan tidak baik dari negeri luar. Tidak dapat pungkiri,
dengan alat media yang kita kenal saat ini, seperti Televisi, Musik, Majalah
dan sebagainya sudah menjadi bukti bahwa segala isi yang terkandung didalamnya
adalah berasal dari luar. Sedangkan adat dari bangsa sendiri, seperti hal-hal
baik dari apa yang berasal dari nenek moyang kita dianggap sebagai
terkebelakang dan kolot bagi siapa yang masih mempertahankannya.
Selain itu Nabi Khidir juga
mengatakan bahwa dimasa itu banyak orang-orang yang telah meninggalkan syariat
Nabi Muhamad. Syariat disini maksudnya adalah perintah Nabi Muhammad SAW. Kita
sadari bahwa di negeri kita tingkat masyarakat yang masih melakukan syariat
hanya pada titik persentase 38 %. Sisanya adalah orang-orang yang tidak lagi
menjalankan perintah Allah. Mereka mengaku muslim tapi ibadah dihindari, mereka
mengaku Allah tapi perbuatan dosa terus dilakukan ataupun mereka yang melakukan
ibadah kepada Allah tapi tidak memiliki ilmu pengetahuan agama yang mempuni sehingga
banyak ibadah yang mereka lakukan cacat. Selain itu juga banyak orang yang
jelas-jelas menentang akidah Ahlusunnah wal Jamaah, yaitu akidah yang berhukum
pada Al-Qur’an, Hadist, Ijmak para Ulama (mazhab yang 4) dan Qiyas. 4 dasar ini
menurut mereka yang mengaku pintar selalu mengatakan bahwa Ijma dan Qiyas
adalah tidak ada. Semua hukum islam harus kembali kepada Allah dan Rasulullah,
sedangkan ijma dan Qiyas adalah bid’ah dan tidak boleh dijadikan istidlal
hukum.
“Negeri banyak mengikut huruf enam”, dalam primbon jawa huruf enam dikenal
sebagai huruf Syaitan atau jin. Hal ini dapat dibuktikan dalam sejarah bahwa
salah seorang pendiri gereja setan, yang bernama Anton Lavey pernah mendirikan
ajaran baru yang diberi nama Satanisme atau ajaran yang bertuhankan setan atau
iblis. Dalam setiap upacara keibadatannya Anton Lavey selalu menggunakan
lambang angka 666. Bagi Lavey angka 6 terdapat makna mistik yang ia dapati
selama berada didalam agama satanisme-nya. Lavey mendirikan Gereja pada tahun
1950-an di San Fransisco, california.
Oleh kareena itu maka angka enam dibeberapa
riwayat menyebutkan 6 lebih disimbolkan pada makna ajaran setan atau iblis.
Sesuai dengan apa yang diramal oleh
Nabi Khidir bahwa ketika itu, yaitu negeri tersebut akan banyak orang-orang
yang mengikuti ajaran setan, iblis atau jin. Inilah yang dimaksud oleh
Nabiyullah tersebut.
Mengenai kalimat : “ada juga yang
suka kepada huruf bergaris Fa, Kaf, Jim atau sama dengan Kaf, Mim, Jim, Nun dan
Sin. Mereka itu tidak mengakui adanya Tuhan Rabbal 'alamin.” Lebih tepatnya
maksdu yang diramalkan oleh Nabi Khidir ini adalah mereka yang tidak mengakui
ajaran tuhan. Makna tuhan disini adalah semua agama-agama dibumi. Bisa
dikatakan bahwa orang-orang ini adalah beragama athaisme, atau sebuah ajaran
yang tidak mengakui segala tuhan.
Semua yang dikatakan oleh Nabi Khidir
diatas sudah terjadi dimasa kita termasuk dinegri Indonesia.
Ketujuh : RAKYAT AKAN MARAH DAN BANGKIT
“Bahwa nanti akan datang pada suatu
masa rakyat akan bangkit dengan amarahnya seperti api berbara, bermaksud
membela negeri dan bermaksud hendak melepaskan diri dari kuning dan merah, dan
sebagainya. Akan tetapi kelakuannya bermacam-macam ragam dan pada akhirnya yang
memindahkan kuning dan merah itulah yang menang, yakni golongan yang tidak suka
kepada pekerjaan atau perbuatan yang salah serta berdirilah agama menurut Ahlul
Shunnah Waljama’ah yang bermazhab dengan majhab dari majhab yang Empat. Negeri
aman, damai, adil, makmur seperti dahulu kala, yakni akan menang orang-orang
yang beriman.”
Ramalan yang terkahir ini lebih tapat
maknanya adalah perjuangan rakyat untuk melepaskan dari huru-hara yang terjadi
pada negeri itu. Karena keadilan, kemakmuran, dan penindasan yang terus terjadi
maka rakyat kala itu akan bangkit dan melawan negeri itu dan akhirnya
melepaskan diri dari negeri tersebut. Nabi Khidir menyebutkan bahwa rakyat kala
itu akan bangkit dengan sekuat-kuatnya dan mereka akan melawan negara tersebut
dan menyatakan untuk melepaskan diri, yaitu membuat kelompok masing masing. Lalu
yang menjadi pertanyaannya adalah, siapa golongan ini ?. Nabi Khidir mengatakan
bahwa golongan-golongan ini adalah “golongan yang tidak suka kepada
pekerjaan atau perbuatan yang salah”. Artinya adalah golongan yang dimaksud
beliau adalah tentara-tentara muslim yang beriman kepada Allah dengan kuat dan
kokoh. Merekalah inilah yang akan datang dikemudian hari.
Setelah itu maka pada saat itulah
akan berdiri kembali mazhab-mazhab yang empat yang berakidah ahlusunnah wal
jamaah. Setelah itu maka golongan-golongan yang melepaskan diri itu, termasuk
aceh akan berdiri kembali keadilan, negeri mereka aman, makmur seperti dahulu
kala, yaitu sepertimana dahulu pernah tercipta sebuah kerajaan aceh yang aman
dan sentosa.
Nabi Khidir menyebutkan bahwa
golongan ini adalah orang-orang yang beriman.
Inilah 7 Ramalan Nabi Khidir Tentang
Aceh. Semoga Artikel ini bermanfaat.
Bahagian Pertama
Bahagian Kedua
Sumber :
Tgk. Habibie
M. Waly S.TH
Thanks for reading & sharing Muslim Atjeh
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteRamalan ke 7 maksudnya, Aceh akan melepaskan diri dari NKRI?
ReplyDeleteYang dimaksud merah mungkin adalah komunis sedangkan kuning mungkin berarti cina ?
ReplyDeletekuning dan merah itu masuk akal.. dahulu partai kuning, sekarang partai merah..
ReplyDeleteUmat islam harus bersatu. Semuanya akan membela negeri dan tidak akan menghianati perjuangan para pahlawan .Nabi muhammad sangat mencintai muslim indonesia. Janji Allah memenangkan orang-orang beriman yang mencintai tanah airnya.
ReplyDelete@Chyntia... kalo ditafsirkan sebagai warna parpol yg berkuasa sangat tidak pas krn waktu SBY biru, waktu Gusdur hijau dstnya...yg paling pas menurutku tafsirannya adalah warna merah adalah warna komunis modern saat yg mempraktekan one state two system dg menggabungkan unsur kapitalisme pada ekonominya yang dipelopori oleh cina sdgkan kuning sudah jamak ditafsirkan sbg bangsa cina dan lihat saj kondisi indonesia faktanya saat ini.......?
ReplyDeleteSedangkan huruf jim adalah jepang, kaf adalah amerika, huruf fa adalah eropa, sin adalah cina singapura.....
Kita tahu semua bahwa pengelolaan sumber daya alam yang potensinya luar biasa di indonesia mayoritas dikuasai perusahaan2 asing yang berasal dari amerika dan eropa (free port, chevron inggris, shell belanda, petro china dll)...
Sedangkan singapura selama puluhan tahun telah mendapatkan keuntungan luar biasa dari sistem pengelolaan sumber daya alam di indonesia dengan kedekatan geografisnya dan orientasi bisnisnya..... salah satu contoh penelolaan kilang migas produksi indonesia dilakukan di kilang2 minyak singapura...belum hal2 lain yang kita tidak tahu...
Bahayanya akibat kurang ilmu, lemah iman, kurang amal, dan banyak dosa. Umat islam diserang dengan berbagai cara oleh orang kafir yahudi jahannam laknattullah.
ReplyDeleteBahayanya akibat kurang ilmu, lemah iman, kurang amal, dan banyak dosa. Umat islam diserang dengan berbagai cara oleh orang kafir yahudi jahannam laknattullah.
ReplyDeleteAlhmdulillh,
ReplyDeleteAlhmdulillh,
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteASSALAMUALAIKUM WR. WB
ReplyDeleteMohon maaf sebelumnya pak admin. Setelah membaca penjabarannya, secara keseluruhan saya sependapat dengan pak admin. Namun ada beberapa beberapa hal / poin saya memiliki pendapat sendiri. Sekali lagi ini hanya pendapat saya sendri.
Yang nomor 1 : Dalam poin ketiga disebutkan “Bahwa lebih kurang empat musim menguasai Aceh oleh kerajaan JIM tiba-tiba ia keluar dengan sekelip mata karena ia dikalahkan oleh Peuraja Ayam, Peuraja Gajah, Peuraja Cagee, Peuraja Singa dan Peuraja sebagainya.”
Dalam penjabaran pak admin, Diterangkan bahwa yang mengalahkan Jepang dalam PD II ini merujuk pada kekuatan rakyat. Namun saya punya pendapat, Yang mengalahkan Jepang ini adalah Pasukan sekutu Poros pimpinan Amerika Serikat. Yaitu Amerika, Inggris, Rusia, serta China. Peuraja ayam mewakili Amerika (lambang Negara amerika adalah burung/ayam), Peuraja Cagee(beruang) mewakili Rusia (lambang Negara Rusia adalah Beruang), Peuraja Singa Mewakili Inggris(lambang Negara Inggris adalah Singa), Dan Peuraja Gajah mewakili China. (Dalam hal ini sebenarnya bukan Gajah/Fiil, Melainkan Fi’il/ Kerja. Karena lambang Negara China adalah Palu Sabit( lambang kerja).
Yang nomor 2 : Dalam poin keempat disebutkan “Setelah kerajaan Jim keluar maka Nanggroe Aceh dan negeri dibawah angin lainya atas usaha isi negeri itu akan berdiri satu kerajaan yang menaklukkan Nanggroe Aceh dan negeri dibawah angin lainya, bernama kerajaan itu berawal dengan huruf Alif.”
Dalam literature lain yang saya baca, diterangkan bahwa kerajaan itu berawal dengan huruf Alif Dan berakhir dengan huruf Jim.” Jika hanya berawalan huruh Alif, ini bisa multi tafsir. Tetapi jika berawal dengan huruf Alif Dan berakhir dengan huruf Jim, ini jelas merujuk kepada Indonesia. Huruh arab Jim jika ditulis dalam aksara latin adalah J atau Y dalam ejaan lama. Bangsa Arab jika menulis Indonesia dengan tulisan latin menjadi ANDANUSIY.
Yang nomor 3 : Dalam poin keenam disebutkan “Manusia pada waktu itu banyak membuang adat-istiadat sendiri dan memakai adat-istiadat orang lain. Pada masa itulah manusia banyak meninggalkan syariat Nabi Muhammad Saw, dan mengkafirkan 'Itiqad Ahlul Sunnah Waljama'ah. Pada waktulah orang Negeri banyak mengikut huruf enam dan ada juga yang suka kepada huruf bergaris Fa, Kaf, Jim atau sama dengan Kaf, Mim, Jim, Nun dan Sin. Mereka itu tidak mengakui adanya Tuhan Rabbal 'alamin.”
Namun tidak dijabarkan pengertian huruf bergaris Fa, Kaf, Jim atau sama dengan Kaf, Mim, Jim, Nun dan Sin. Seperti saya sampaikan dalam nomor 2, huruf JIM sama dengan huruf latin J atau Y ejaan lama. Maka Fa=P, Kaf =K, dan Jim=Y, maka ini merujuk pada PKI. Atau Kaf=K, Mim=M, Jim=Y, Nun=N dan Sin=S, maka ini merujuk pada Kumunis(komunis).
WALLAHU A’ALAM BISHOWAB
lambang pki berwarna merah dan kuning
ReplyDelete